
Siapa yang tidak kenal dengan Bank Dunia (World Bank)? Organisasi internasional yang satu ini telah lama menjadi mitra penting bagi Indonesia dalam upayanya mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan berbagai program dan pendanaan, Bank Dunia berperan signifikan dalam berbagai sektor pembangunan di Tanah Air.
Kerangka Kerja Kemitraan Bank Dunia dengan Indonesia 2021-2025
Pada periode 2021-2025, Bank Dunia dan Indonesia sepakat untuk memperkuat kemitraan melalui Kerangka Kerja Kemitraan Negara (Country Partnership Framework atau CPF). Fokus utama kerangka kerja ini adalah mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19 serta mencapai tujuan pembangunan jangka panjang. Empat bidang kerja utama yang menjadi prioritas adalah:
-
Daya Saing dan Ketahanan Ekonomi: Meningkatkan pendapatan negara, memperkuat fiskal, dan meningkatkan efisiensi sektor keuangan.
-
Peningkatan Infrastruktur: Memperbaiki kualitas layanan infrastruktur dan mendukung transisi menuju energi rendah karbon.
-
Pengembangan Modal Manusia: Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan sistem perlindungan sosial.
-
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Ketahanan Bencana: Memperkuat pengelolaan lingkungan hidup dan ketahanan terhadap bencana.
Selain itu, tiga tema lintas-bidang—digitalisasi, gender, dan perubahan iklim—juga menjadi fokus utama dalam kerangka kerja ini.
Dukungan Finansial untuk Peningkatan Pendapatan Pajak
Pada tahun 2022, Bank Dunia memberikan pinjaman sebesar US$750 juta (sekitar Rp11 triliun) kepada Indonesia. Dana ini digunakan untuk meningkatkan pendapatan pajak, memperkuat sistem perpajakan yang lebih adil, dan meningkatkan efisiensi perencanaan serta belanja pembangunan. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa dukungan ini membantu memperkuat fiskal pemerintah dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi.
Investasi dalam Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi
Bank Dunia juga mendukung Indonesia dalam membangun ekonomi berbasis pengetahuan melalui proyek Research and Innovation in Science and Technology (RISET). Proyek ini bertujuan memperkuat kapasitas penelitian dan pengembangan, yang menjadi salah satu pilar utama dalam masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Stefan G. Koeberle, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, menekankan bahwa transisi menuju ekonomi berbasis pengetahuan akan meningkatkan daya saing Indonesia di berbagai sektor.
Kolaborasi dalam Sektor Kesehatan
Dalam sektor kesehatan, Bank Dunia telah menjadi mitra terbesar Indonesia. Hingga Juni 2023, total pendanaan yang diberikan mencapai US$2,6 miliar. Program-program yang didukung meliputi penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), penanganan COVID-19, dan program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) yang fokus pada penanggulangan stunting. Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, mengapresiasi pencapaian Indonesia dalam bidang kesehatan dan berharap dapat terus mendukung upaya peningkatan sistem kesehatan global.
Dukungan dalam Pengembangan Pariwisata Terintegrasi
Bank Dunia juga berperan dalam pengembangan sektor pariwisata Indonesia. Pada November 2023, Bank Dunia menyetujui pendanaan sebesar US$30 juta untuk Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan. Program ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kampanye Sadar Wisata (KSW) yang dikelola oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menteri Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia secara berkelanjutan.
Peran Bank Dunia dalam Mendorong Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
Dalam menghadapi tantangan pembangunan, Bank Dunia terus berkolaborasi dengan Indonesia untuk mendorong pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur yang tangguh, terutama di wilayah rawan bencana. Ia berharap kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Bank Dunia dapat terus berlanjut untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun banyak pencapaian yang telah diraih, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi. Presiden Joko Widodo berharap Bank Dunia dapat mewujudkan sistem keuangan global yang lebih adil bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Harapan ini disampaikan dalam pertemuan dengan Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, di Istana Merdeka, Jakarta. Jokowi menekankan bahwa situasi ketidakpastian global saat ini berdampak pada pembangunan di negara berkembang dan mengharapkan dukungan lebih lanjut dari Bank Dunia.
Kesimpulan
Peran Bank Dunia dalam pembangunan ekonomi Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Dari sektor kesehatan hingga pariwisata, dari infrastruktur hingga teknologi, Bank Dunia terus mendukung Indonesia mencapai tujuannya. Dengan kolaborasi yang erat dan fokus pada pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan, masa depan ekonomi Indonesia tampak semakin cerah.