Kisah Perjuangan Dua Perempuan Indonesia Melawan Kanker Payudara di Usia 20-an

Kanker payudara yang menyerang perempuan muda kini menjadi fenomena yang semakin sering terjadi, tak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Dua perempuan Indonesia, Adeline dan Claudia, adalah contoh nyata bagaimana kanker payudara bisa menyerang pada usia yang sangat muda, yakni 20-an tahun.
Adeline: Perjalanan Berat Melawan Kanker Payudara Stadium 1
Adeline (atau Adel) awalnya tidak pernah menyangka bahwa dia bisa terkena kanker payudara pada usia yang masih sangat muda. “Saya pikir kanker hanya menyerang orang yang lebih tua atau yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker,” ujar Adel kepada BBC News Indonesia pada Januari 2025.
Namun, pada September 2023, Adel didiagnosis mengidap kanker payudara stadium satu yang positif terhadap hormon estrogen. “Saya tidak tahu apa penyebabnya,” ungkapnya. Meski tidak ada riwayat kanker dalam keluarganya, Adel menduga gaya hidupnya bisa berperan dalam kondisi ini. Ia dulu sering mengonsumsi makanan beku, tidur sangat sedikit, dan jarang berolahraga.
Adel pertama kali merasakan adanya benjolan di payudaranya pada 2021. Setelah diperiksa, dokter mengidentifikasi benjolan tersebut sebagai tumor jinak, namun, benjolan tersebut semakin membesar dan akhirnya ditemukan kanker pada 2023. Adel harus menjalani serangkaian kemoterapi, operasi lumpektomi, dan 20 sesi radioterapi untuk mengobati kanker. Meskipun perjalanan itu sangat sulit, Adel kini dalam kondisi remisi dan sudah sembuh total.
Claudia: Kanker Payudara Stadium 4 dengan Penyebaran ke Organ Lain
Claudia (Cia) menerima diagnosis yang jauh lebih berat. Pada usia 26 tahun, ia didiagnosis dengan kanker payudara stadium empat yang telah menyebar ke kelenjar getah bening, paru-paru, dan tulang. Meski terkejut dan sedih, Cia memutuskan untuk berjuang. “Saya harus bertahan, apapun caranya,” ujar Cia.
Cia pertama kali merasakan benjolan di payudaranya pada 2021, namun ia tidak segera memeriksakannya karena berpikir itu hanya bagian dari otot. Benjolan tersebut semakin membesar, dan pada 2023 Cia merasakan nyeri hebat, yang akhirnya membuatnya memeriksakan diri ke dokter. Setelah diagnosis kanker, Cia menjalani sekitar 30 sesi kemoterapi dan operasi masektomi untuk mengangkat payudara kirinya.
Kanker yang sudah menyebar ke organ lain membuat Cia harus terus menjalani pengobatan, termasuk kemoterapi lanjutan dan radioterapi. Meski perjuangannya berat, Cia tetap bersemangat dan aktif dalam kegiatan sehari-harinya, termasuk bekerja sebagai make-up artist dan membagikan kisah perjalanannya dengan orang lain.
Fenomena Kanker Payudara pada Usia Muda
Fenomena kanker payudara yang menyerang perempuan muda seperti Adel dan Cia tidak terlepas dari tren global. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Oncology menunjukkan peningkatan kasus kanker di bawah usia 50 tahun sebesar 79% pada periode 1990-2019. Peningkatan ini terjadi pada berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, dan lebih banyak dialami oleh perempuan milenial dan Gen Z.
Selain itu, data dari American Cancer Society mengungkapkan bahwa di Amerika Serikat, tingkat kejadian kanker pada perempuan di bawah usia 50 tahun 82% lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Fenomena serupa juga ditemukan di Inggris, di mana jumlah kasus kanker meningkat pada perempuan muda, sementara pada laki-laki muda tetap stabil.
Kesimpulan
Kisah Adel dan Cia mengingatkan kita bahwa kanker payudara tidak mengenal usia dan bisa menyerang siapa saja, bahkan di usia 20-an. Meskipun tidak ada penyebab pasti yang diketahui, pola hidup sehat dan kewaspadaan terhadap perubahan tubuh sangat penting. Mengingat adanya peningkatan kasus kanker pada kelompok usia muda, penting bagi setiap individu untuk memeriksakan diri secara rutin dan menjaga kesehatan tubuh agar dapat mendeteksi dini tanda-tanda penyakit.
Dengan dukungan dari keluarga dan teman, serta semangat pantang menyerah, Adeline dan Claudia menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang melawan kanker, meski dihadapkan dengan tantangan yang sangat besar.